Minggu, 05 April 2015

BENTUK APLIKASI WARGA NEGARA MENGENAI FILSAFAT BANGSA INDONESIA TENTANG PANCASILA.

BENTUK APLIKASI WARGA NEGARA MENGENAI FILSAFAT BANGSA INDONESIA TENTANG PANCASILA




1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
    Sila pertama ini, mengajarkan untuk bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tentunya, kita warga Indonesia masing-masing memiliki agama dan keyakinan yang berbeda. Indonesia memliki 5 agama yang di akui yaitu, Islam, Protestan, Khatolik, Hindu, dan Budha. Walau kita berbeda tetapi kita harus hidup rukun dengan sikap saling hormat-menghormati antar pemeluk agama lain di kehidupan sehari-hari agar terlihat makna dari Sila Pertama dalam kehidupan sehari-hari.

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
  Sila kedua ini, mengajarkan kita untuk memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Dalam  kehidupan sehari-hari dapat kita lakukan dengan membantu orang yang kesusahan tanpa memandang dari agama, derajat, ras dan golongan lainnya.

3.  PERSATUAN INDONESIA
   Sila ketiga ini, benar-benar menggambarkan Pancasila. Bhineka Tunggal Ika, yang artinya walaupun kita berbeda-beda tetapi kita tetap satu. Indonesia memiliki bermacam-macam suku, adat, budaya, dan berjuta-juta penduduk yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Persatuan itu mendorong untuk tercapainya kehidupan yang bebas di Negara yang Merdeka dan Berdaulat. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu, kita berteman dengan semua orang walau berbeda suku dan agama, mengikuti kegiatan perlombaan memperingati Kemerdekaan Republik Indnesia 17 Agustus 1945. Bersatulah Indonesia! Bukan bersatu karena kuat, tapi kuat karena bersatu!

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
    Sila keempat ini, kita sebagai warga negara dan masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlabih dahulu diadakan musyawarah, dan keputusan musyawarah diusahakan secara mufakat. Menghormati setiap hasil keputusan musyawarah dan melaksanakannya dengan rasa tanggung jawab. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. 

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
   Sila kelima ini, menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bersikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. Memupuk sikap suka bekerja keras dan menghargai karya orang lain yang bermanfaat, serta bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan kesejahteraan bersama. Bersama, kita buat Indonesia lebih baik lagi!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar