Nama :
Apriyan Hadi Pratama
Npm :
31113226
Kelas : 2DB02
STUDI
KASUS
TargetBlank | Apa itu Studi Kasus ? | Pasti anda ada yang bertanya-tanya tentang definisi
studi kasus yang saya maksud disini. nah langsung saja dilihat artikel
selengkapnnya berikut ini. Studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan
secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau
gejala tertentu. Mengadakan studi kasus dengan cara meneliti suatu permasalahan
melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.
Definisi lain yang sering anggap
sama atau mirip adalah laporan kasus dan tinjauan kasus. Kata majemuk tersebut
sama sekali berbeda dengan studi kasus. Tinjauan kasus lebih menekankan pada
review atau melakukan tinjauan ulang secara kritis suatu laporan kasus. Di
dalamnya terdapat analisis dan opini argumentatif dari sudut pandang tertentu.
Sedang laporan kasus lebih merupakan deskripsi pelapor yang bersumber langsung
dari kejadian atau fenomena. Pendapat lain tentang laporan kasus menurut
Bromley (Zucker, 2001) berarti ringkasan suatu kasus atau dokumen yang
melaporkan suatu kasus sedang tinjauan kasus berarti penilaian kritis terhadap
suatu kasus. Sedang studi kasus berbeda dari dua hal tersebut di atas karena
digunakannya metode memperoleh pengetahuan secara ilmiah dan temuan-temuannya
ditujukan untuk penggunan profesional.
Tinjauan
Leksikal Studi Kasus
Istilah
‘studi kasus’ berasal dari bahasa inggris dari frase “case study’ (=studi
kasus). Jika di urai kata ‘case’ dan ‘study; mempunyai arti dan makna sendiri.
Case, Kamus Oxford (1991) memaknai sebagai : example of the occurrence of
something; set of facts; matter being investigated by the police, yang dapat
dapat diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia berturut-turut : contoh kejadian
sesuatu; serangkaian kenyataan-kenyataan; perihal yang sedang di periksa
polisi. Sedang kata ‘study’ dimaknai oleh Kamus tersebut antara lain : process
of learning something;book etc, resulting from research;give time and attention
to learning something; examine carefully; yang dapat diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia sebagai serangkaian kegiatan mempelajari sesuatu; buku dll
hasil penelitian; mencurahkan waktu dan perhatian untuk mempelajari sesuatu;
memeriksa dengan seksama. Mencermati makna kamus diatas dapat diartikan bahwa
studi kasus mengandung makna serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dengan penuh perhatian terhadap sesuatu fenomena aktual yang
menjadi fokus perhatian.
Data
yang dikumpulkan bukan hanya tentang saat ini saja tetapi juga kejadian /
peristiwa / proses yang terjadi masa lalu yang mungkin berkaitan dengan saat
saat ini. Proses sistematik yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-temuan
yang didasarkan atas bukti yang tidak diragukan menjadi sesuatu hasil akhir
kejadian atau hasil-hasil akhir yang saling berkaitan yang bertujuan untuk
menjelaskan suatu fenomena.
Definisi
teknis Studi Kasus
Definisi
dan penjelasan di atas bagi beberapa orang mungkin abstrak dan membutuhkan
definisi teknis. Definisi yang lebih teknis dikemukakan Yin (1996) yang
menyatakan bahwa studi kasus adalah pencarian pengetahuan secara empiris yang :
menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana : batas-batas
antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas; dan dimana multisumber
bukti digunakan.
Studi
Kasus Menurut Ahli
Pendapat
Pollit & Hungler (1999) memperjelas lagi tentang esensi studi
kasus:”…karena harus tepat untuk analisis yang intensif, maka fokus studi kasus
khususnya adalah pada penentuan dinamika mengapa seseorang berpikir,
berperilaku, atau mengembangkan diri dan bukan pada apa statusnya, kemajuannya,
tindakannya atau pikirannya. Apakah suatu penelitian merupakan kuasi
eksperimental ataupun eksperimental, pengumpulan data dan metode analisis
dimahfumi menyembunyikan banyak rincian atau detail (Stake, 1995) Studi kasus
dirancang untuk memperjelas detail dari sudut pandang partisipan melalui multi
sumber yang mungkin. Umumnya penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif inti
dari penyeledikan adalah variabel atau beberapa variabel tertentu, berbeda
dalam studi kasus yang menjadi pusat adalah kasus itu sendiri.
Unit
analisis pada penelitian studi kasus merupakan hal lain kritikal. Unit analisis
studi kasus bukanlah individu atau lembaga itu sendiri tapi lebih khas kepada
sistem tindakan (Tellis, 1997). Unit analisis tersebut bisa bervariasi dari
sistem tindakan yang dihasilkan oleh individu atau individu-individu sampai
dengan suatu lembaga. Walaupun ada yang menerapkannya secara retrospektif
tetapi studi kasus paling sering diterapkan secara prospektif. Data- data
diperoleh dari dokumen-dokumen, arsip (baik digital maupun konvensional: pen),
wawancara, observasi langsung, observasi partisipatif, dan artefak fisik (Yin,
1994).
Aziz
S.R. (2003) menyatakan bahawa penelitian yang terinci tentang seseorang
(individu) atau sesuatu unit sosial selama kurun waktu tertentu disebut studi
kasus. Lebih tegas Aziz menambahkan bahwa penelitian studi kasus adalah
penelitian terhadap fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana
batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan dimana:
multi sumber bukti dimanfaatkan.
Untuk
memahami lebih jauh tentang studi kasus dengan lugas Feagin, Orum, &
Sjoberg (1991) dalam Tellis (1997) menyatakan bahwa studi kasus merupakan
penelitian yang melakukan analisis dari berbagai sudut pandang
(multi-perspectival analyses). Artinya bahwa peneliti tidak saja memperhatikan
suara dan perspektive dari aktor saja, tapi juga kelompok dari aktor-aktor yang
relevan dan interaksi antara mereka. Aspek ini merupakan titik yang menonjol
dan penting yang merupakan ciri-ciri yang dipunyai studi kasus. Studi kasus
memberi kepada yang powerless dan voiceless.
Sedangkan
studi kasus menurut Kumar (1999) adalah suatu pendekatan untuk meneliti
fenomena sosial melalui analisis kasus individual secara lengkap dan teliti,
serta memberikan suatu analisis yang intensif dari banyak rincian khusus yang
sering terlewatkan oleh metode penelitian lain. Pollit & Hungler (1999)
memaknai studi kasus sebagai metode penelitian yang menggunakan analisis
mendalam, yang dilakukan secara lengkap dan teliti terhadap seorang individu,
keluarga, kelompok, lembaga, atau unit sosial lain.
Kapan
Studi Kasus Digunakan
Yin
(1994) dalam Tellis (1997) mengajukan paling tidak 4 aplikasi model studi kasus
:
- Untuk menjelaskan tautan sebab-akibat yang rumit (complex causal links) dalam intervensi kehidupan nyata
- Untuk menggambarkan konteks kehidupan-nyata yang mana intervensi tersebut terjadi
- Untuk menggambarkan intervensi itu sendiri
- Untuk mengeksplorasi situasi-situasi tersebut yang mana intervensi-intervensi yang sedang dievaluasi tidak mempunyai set outcomes yang jelas
Studi kasus keperawatan dan
kedokteran misalnya yang dilakukan pada pasien tunggal sebagai unit analisis
maka untuk memperoleh pemahaman yang kaya akan fokus studi ini penelitian studi
kasus menggali data dari partisipan dan informan utama dengan wawancara
mendalam, menggali dari rekam medik pasien, dan pengamatan bahkan buku harian/
agenda pasien atau coretan-coretan dinding (misalnya pada pasien psikosa)
merupakan sumber yang memperkaya informasi dalam suatu studi kasus. Sebagai misal
penelitian dengan unit analisis pasien Gagal Ginjal Kronis, maka konteksnya
adalah keluarganya, orang berarti di sekeliling pasien, perawat, atau dokter .
Jadi konteksnya adalah orang lain dan sumber informasi diluar kasus itu
sendiri.
Kelebihan
studi kasus :
- Analisis intensif yang dilewatkan tidakdilakukan oleh metode lain
- Menghasilkan ilmu pengetahuan pada kasus khusus
- Cara yang tepat untuk mengeksplorasi fenomena yang belum secara detail diteliti
- Sering menghasilkan kesadaran pengetahuan baru
- Informasi yang dihasilkan dalam suatu studi kasus dapat sangat bermanfaat dalam menghasilkan hipotesis yang diuji lebih ketat, rinci, dan seteliti mungkin pada penelitian berikutnya. Studi kasus yang bagus (well designed) merupakan sumber informasi deskriptif yang baik dan dapat digunakan sebagai bukti untuk suatu pengembangan teori atau menyanggah teori (Burns & Grove, 1997).
Demikian yang bisa TargetBlank
berikan dikesempatan kali ini untuk Pengertian Penelitian Studi Kasus dari para
ahli maupun sumber-sumber lainnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi
anda yang sedang mencari pengertian studi kasus. Terima kasih atas kunjungannya
di TargetBlank..
Peranan TIK Dalam Perusahaan
Saat
ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis
sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi
Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik
atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan
sumber dayayang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis TeknologiInformasi
senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agarsetiap penerapan
Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada
Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi
Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
- · Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.
- · Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
- · Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
Departemen
IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa
menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi
problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak
perusahaan memandang sebelah mata akan peran IT dalam menunjang proses di
Perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur seberapa besar IT berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan
?
Beberapa
penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan,
dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan
dibahas disini adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam
Perusahaan.
Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan
efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya
penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama
kebanyakan
Untuk
dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui
keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya :
1.
Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga
kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.
2.
Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan
memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT
hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka
akan mendapatkan penghematan sekian rupiah.
3.
Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan
perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa
jadi karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan
banyak order.
4.
Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan
pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat
melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.
5.
Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan
sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan
pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus
berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.
Jadi
sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik
tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga
akan dapat mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya margin
perusahaan.
Untuk
mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka Anda
dapat menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan
Anda sebagai imbas dari penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan
kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan anda dari penerapan IT ini, maka akan
muncul angka yang cukup signifikan.
Sistem
Informasi secara umum mempunyai beebrapa peranan dalam perusahaan, diantaranya
sebagai berikut:
1.
Minimize risk
Setiap
bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada
umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek
eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis
aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh
bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning
expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu
membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi
sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2.
Reduce costs
Peranan
teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan
biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara
yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan
operasional yaitu:
- · Eleminasi proses
Implementasi
berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau
mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk
menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
- · Simplifikasi proses
Berbagai
proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat
disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi
informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu
datang ke bagian pelayanan order.
- · Integrasi proses
Teknologi
informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu
sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan
kepuasan pelanggan juga).
- · Otomatisasi proses
Mengubah
proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.
3.
Add Value
Peranan
selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi
pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk
memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga
pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4.
Create new realities
Perkembangan
teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet
telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di
dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement,
e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada
dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era
globalisasi informasi.
Bagi
beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang formal.
Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) “Strategic”,
arsitektur aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari
standar pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses
dan kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi
untuk kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang
signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan
dapat dikerjakan dengan mudah.
Dalam
lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan
manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan,
analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan sseperti ini IT
memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan
dengan semakin luasnya pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat
tidak ada lagi pemisahan antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena
semua strategi kompetitif harus memiliki IT sama halnya dengan memiliki
marketing, produsen dan keuangan.
Strategi
IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk
tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan
untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi IT
dan perencanaan IT. Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang menguasai
pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan
bentuk aturan framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan
bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada
infrastruktur IT. Perencanaan IT pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan
dari Strategi IT.
Perencanaan
Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali
target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi
manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang
teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan
Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah
organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan
merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari
teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara
yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis.
Strategi
TI diperlukan untuk
•
Pengetahuan mengenai teknologi baru
•
Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
•
Dibahas dalam diskusi perusahaan
•
Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan
semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka
menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan
mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang
manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan
Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang
mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman
dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi
tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.
SI/TI
sebagai Enabler, Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan
teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk
menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan
teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem
informasi dalam organisasi itu sendiri.